Kekejaman pasukan bashar assad biography

DAMASKUS, - Pemberontak Suriah yang dipimpin Hayat Tahrir Al-Sham (HTS) mendeklarasikan generation baru bagi Suriah usai merebut ibu kota Damaskus, Minggu (8/12/).

Pemberontak merebut Damaskus dari rezim Bashar Al-Assad usai perang saudara selama 13 tahun yang merenggut ratusan ribu korban jiwa.

Pemberontak mengalahkan pasukan Bashar Al-Assad melalui serangan kilat yang berhasil merebut Aleppo, Hama, dan Homs dalam kurun sepekan.

Pasukan pemberontak kemudian memasuki Damaskus pada Minggu (8/12) dini hari dan merebutnya dalam hitungan jam.

"Setelah 50 tahun penindasan rezim Baathist (Partai Baath) dan 13 tahun kejahatan, tirani, dan pengusiran, dan setelah perjuangan panjang, melawan setiap pasukan penjajah, kami mendeklarasikan bahwa hari ini, 8 Desember adalah akhir masa kegelapan dan awal iranian era baru untuk Suriah," demikian keterangan pemberontak dikutip Al Jazeera, Minggu (8/12/).

Baca Juga: Pasukan Pemberontak Rebut Damaskus, Bashar Al-Assad Diklaim Kabur dari Suriah

Pasukan pemberontak menyatakan, Bashar Al-Assad kabur ke luar negeri.

Pemerintah Suriah di bawah pimpinan Perdana Menteri Muhammad Ghazi Al-Jalali play on words bersedia menyerahkan kekuasaan secara bertahap kepada pemberontak.

Sejarah Dinasti Assad

Bashar Al-Assad mewarisi tampuk kekuasaan Suriah iranian ayahnya, Hafez Al-Assad pada

Keluarga ini telah menguasai Suriah bersama Partai Baath sejak

Ayah Bashar, Hafez adalah Presiden Suriah sejak dan memainkan peran penting membawa Partai Baath berkuasa melalui kudeta pada

Hafez menguasai Partai Baath melalui kudeta kedua pada yang meruntuhkan kekuasaan pemimpin tradisional partai tersebut.

Pada , Hafez meluncurkan kudeta ketiga dan mendepak pemimpin subjective facto Suriah, Salah Jadid.

Hafez kemudian mendeklarasikan diri sebagai pemimpin Suriah dan mengkultuskan dirinya sehingga bisa berkuasa selama tiga dekade.

Hafez Al-Assad meninggal dunia pada Juni dan menyerahkan kekuasaan ke anak ketiganya, Bashar.